Muhammadiyah
Menjawab Kelangkaan Ustadz Pesantren Muhammadiyah, Unismuh Makassar Launching PUPM

Menjawab Kelangkaan Ustadz Pesantren Muhammadiyah, Unismuh Makassar Launching PUPM

MAKASSAR—Menjawab tantangan tentang kelangkaan pendidik atau ustadz di pondok pesantren Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Launching Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah (PUPM) Unismuh Makassar.

Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Maskuri menuturkan PUPM menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) pendidikan dasar Muhammadiyah, yang meliputi madrasah dan pesantren.

Maskuri mengapresiasi dinamisnya perkembangan LP2M Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan. Menurutnya, LP2M PWM Sulsel menjadi yang paling progresif dalam perkembangannya. Dalam konteks Sulsel yang paling membanggakan adalah langkah-langkah konkrit untuk menjawab tantangan.

“Saya sangat bergembira bisa menyaksikan launching PUPM,” ucapnya di Launching Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah (PUPM) di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar, Rabu (10/8).

Saat ini Muhammadiyah telah memiliki 426 pesantren, dari sekian jumlah tersebut hanya sekitar 50 persen yang memiliki nomor statistik pondok pesantren yang dikeluarkan oleh kementerian agama. Oleh karena itu dirinya mendorong agar pesantren untuk mengusahakan kepemilikan nomor tersebut. Masalah lain yang mengikuti seiring penambahan jumlah pesantren Muhammadiyah adalah tantangan tentang kelangkaan ustadz.

Merespon itu, Rektor Unismuh Makassar, Prof. Ambo Asse dalam sambutannya mengatakan Muhammadiyah harus berdiri tegak menghadapi tantangan di hadapannya. “Tidak sekedar kita diam, itulah maknanya Muhammadiyah Berkemajuan yaitu berpikir terus untuk maju. Bagaimana Islam berkemajuan, Islam ini melakukan antisipasi dan selalu ada antisipasi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi,” ucapnya.

Dalam menjawab tantangan-tantangan, Unismuh Makassar senantiasa berada di garis depan sebagai problem solving. Terkait tantangan kelangkaan ustadz di pesantren Muhammadiyah, Prof. Ambo mengatakan Unismuh memberikan beasiswa ustadz.

“Ada beasiswa PUTM, Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah, juga ada subsidi di Ma’had Al Birr. Saya kira nanti untuk mengisi PUPM ini akan diisi melalui dipilih dari mahasiswa beasiswa ini,” tuturnya.

Proyek PUPM, tegas Prof. Ambo, merupakan pekerjaan yang bukan main-main. Karena menyiapkan pendidik yang akan menjadi pendidik generasi penerus agama dan bangsa. Dia berharap kedepan PUPM akan melahirkan ustadz-ustadz yang mengabdi di Muhammadiyah.

Sumber : https://muhammadiyah.or.id/menjawab-kelangkaan-ustadz-pesantren-muhammadiyah-unismuh-makassar-launching-pupm/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *