Media Maroko Sebut Muhammadiyah Turut Berpartisipasi dalam Penanganan Bencana Gempa Bumi
MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAROKO—Persyarikatan Muhammadiyah telah bergabung dalam upaya penanganan bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Al-Houz di Maroko. Gempa ini telah menimbulkan kerusakan parah, menewaskan puluhan orang, melukai banyak lainnya, dan menyebabkan kerugian materiil yang besar.
Muhammadiyah telah mengirimkan tim relawan yang terlatih untuk membantu dalam operasi penyelamatan dan pemberian bantuan kepada korban. Tim ini dapat membantu dalam evakuasi, pemberian perawatan medis, dan distribusi bantuan ke wilayah terdampak.
Sebagaimana yang diberitakan oleh surat kabar elektronik Hespress pada Jumat (15/09), Muhammadiyah bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan lainnya dalam upaya penanganan bencana ini. Kolaborasi dilakukan dengan Islamic Relief Worldwide, yang memiliki berbagai cabang di Eropa dan Amerika, serta dengan Bulan Sabit Merah Maroko.
Dalam situasi darurat ini, pemerintah daerah Chichaoua, Maroko, telah bekerja keras selama beberapa hari terakhir untuk menyediakan 8.000 tenda bagi para korban gempa. Hingga saat ini, sekitar 6.200 tenda telah tersedia, di mana 2.000 di antaranya didistribusikan oleh pemerintah setempat. Sementara itu, 4.200 tenda lainnya disumbangkan oleh warga dari kota-kota lain.
Sumber-sumber Hespress melaporkan bahwa pihak berwenang terus berupaya untuk menyediakan 1.800 tenda tambahan guna memberikan tempat tinggal yang layak bagi penduduk setempat yang terdampak oleh gempa ini.
Dalam hal korban, jumlah kematian telah mencapai 202 orang hingga saat ini, dengan 90 persen di antaranya terjadi di daerah Mouat, yang mengalami kerusakan parah. Selain itu, terdapat 153 orang lainnya yang mengalami luka-luka akibat gempa ini.
Selain bantuan tempat tinggal, pihak berwenang telah mendirikan 5 pusat pengumpulan dan distribusi bantuan di berbagai daerah administratif di wilayah terdampak. Terdapat juga 10 lokasi pengungsian yang tersebar di berbagai wilayah di Mouat, yang membantu menyediakan makanan dan 1.500 unit bantuan makanan.
Dalam operasi penyelamatan, lebih dari 1.000 personel dari berbagai lembaga seperti Angkatan Bersenjata Kerajaan, Angkatan Bantu, Gendarmerie Royale, Proteksi Sipil, dan Pemadam Kebakaran Nasional telah disiagakan. Terdapat juga 14 anggota dari Bulan Sabit Merah dan beberapa relawan Muhammadiyah yang turut serta dalam upaya penyelamatan ini.