Muhammadiyah
Pesantren Muhammadiyah Diharapkan Mampu Hadapi Tantangan Zaman

Pesantren Muhammadiyah Diharapkan Mampu Hadapi Tantangan Zaman

BANDUNG— Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) menggelar kegiatan Workshop Kedua Kurikulum Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah (PUPM) pada Jumat (07/10). Dalam sambutannya, ketua LP2 PP Muhammadiyah Maskuri menuturkan agar para pengajar mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan perubahan zaman.

Maskuri menginginkan agar para pengajar di pesantren-pesantren Muhammadiyah memiliki kapasitas yang melintas batas, unggul berkemajuan, mampu berbahasa asing dengan baik, dan memiliki akhlak yang mulia. Dengan carra seperti itu, pesantren yang dikelola Muhammadiyah akan tetap bertahan walau digempur ragam cobaan dan tantangan.

“Sumber utama yang harus dirapikan pengelolaannya adalah sumber daya manusia, karena ustadz yang memiliki potensi unggul itulah yang bisa mengembangkan pesantren ke depan. Kita berharap memiliki stok pengajar yang handal,” tutur Maskuri.

Maskuri juga turut menyampaikan poin-poin yang akan ditekankan dalam Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah (PUPM): Pertama, manajerial pesantren untuk melatih kemampuan memimpin suatu lembaga besar pesantren. Kedua, Kepengasuhan untuk membuat santri merasa nyaman, aman dan bahagia berada di pesantren. Ketiga, pendidikan bahasa dan kurikulum pesantren yang memproyeksikan agar tiap Ustadz atau Ustadzah hanya akan mengajarkan sesuatu yang mereka kuasai untuk mencapai hasil yang memuaskan.

Dengan adanya tiga poin di atas, diharapkan pesantren Muhammadiyah menjadi kawah candra di muka kegiatan keilmuan, kaderisasi, dan dakwah Islam.

Pada akhir sambutannya, Maskuri menyebutkan sebuah peribahasa The Man Behind The Gun yang menurut pandangannya mengisyaratkan bahwa semutakhir apapun alat yang digunakan, jika manusianya tidak memiliki kemampuan, maka tidak akan unggul.

Sumber : https://muhammadiyah.or.id/pesantren-muhammadiyah-diharapkan-mampu-hadapi-tantangan-zaman/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *